Banjir saat menggenangi sejumlah wilayah di Kudus. (Antara)

Teguh menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem dapat dipicu oleh beberapa faktor, termasuk dinamika atmosfer serta suhu muka laut yang relatif hangat dengan nilai anomali 0,5 hingga 2,5 derajat Celsius di Laut Jawa yang dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.

"Kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jateng," katanya, Minggu (8/1/2023).

Menurutnya, faktor-faktor tersebut dapat memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di bagian wilayah Jawa Tengah dari 9 sampai 11 Januari 2023.

Dia mengimbau warga waspada karena kondisi cuaca ekstrem dapat memicu bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

"Terutama bagi masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi, kami imbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan agar risiko bencana dapat diminimalisasi," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network