“Gelombang ekuator seperti ekuatorial rosby dan kelvin diprediksi aktif di Sumatera bagian tengah dan Selatan, Kalimantan bagian barat dan Utara, Sulawesi bagian tengah dan selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut,” ungkap Rifani.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi juga terpantau memanjang di Samudra Hindia Barat Lampung dari perairan utara Pulau Bangka hingga Laut Natuna Utara, dari Kalimantan Tengah bagian barat hingga Kalimantan Barat, dari perairan Timur Halmahera hingga perairan kepulauan Sangihe dan dari perairan Timur Biak hingga perairan Manokwari.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” ujar Rifani.
BMKG mengatakan wilayah yang diperkirakan mengalami hujan kategori tinggi atau lebih dari 150 MM per dasarian pada Agustus dasarian I meliputi sebagian Jawa Timur, Bali bagian timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian besar Maluku, sebagian besar Papua Barat, dan papua bagian Barat.
Dan, pada Agustus dasarian II curah hujan tinggi meliputi sebagian Maluku sebagian Papua Barat dan Sebagian kecil wilayah Papua.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait