Tebing setinggi empat meter longsor menimpa rumah warga di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. (iNews/Widodo Waluyo)

BPBD Kabupaten Banjarnegara telah berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan upaya percepatan penanganan dan penanggulangan bencana tanah longsor tersebut. Di samping itu, pendataan lanjutan, pembersihan material lumpur, pembukaan jalur dan evakuasi korban juga terus dimaksimalkan.

Berdasarkan informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir masih dapat berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Jawa Tengah hingga Jumat (22/10). “Adapun kondisi tersebut dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor,” ungkap Abdul Muhari.

Menurut indeks kajian risiko bencana InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Banjarnegara memiliki tingkat risiko tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. InaRisk mendata sedikitnya ada 20 wilayah kecamatan yang terpapar risiko ancaman tanah longsor dengan luas wilayah hingga 52.593 hektar.

Melihat dari hasil prakiraan cuaca dan kajian risiko InaRisk, BNPB mengimbau kepada pemangku kebijakan daerah untuk segera mengambil langkah upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dari adanya potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

BNPB juga meminta masyarakat agar selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dan indeks risiko bencana yang dikeluarkan BMKG dan InaRisk BNPB.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network