Rumah warga dan fasilitas sekolah di Kabupaten Tegal mengalami kerusakan. (Dok Humas BNBP)

Tanah bergerak ini juga mengakibatkan kerugian material lainnya berupa fasilitas pendidikan rusak ringan dua unit, rusak berat satu unit, pondok pesantren rusak berat 1 unit, kantor desa rusak ringan satu unit dan tempat ibadah rusak ringan tiga unit. 

Laporan awal yang diterima oleh Pusdalops BNPB menyebutkan gerakan tanah ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Jumat lalu. Hujan ini berdurasi panjang dari Jumat hingga Sabtu (12/2) dini hari, pukul 01.00 WIB. Fenomena ini teramati pertama kali terjadi di Desa Dermasuci. 

Sementara itu, wilayah yang terdampak gerakan tanah, Kecamatan Pangkah dan Jatinegara,  merupakan kecamatan yang memang berpotensi terjadi fenomena tersebut. 

Berdasarkan kajian wilayah dengan potensi gerakan tanah Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi pada Februari 2022, dua wilayah tadi berada pada kategori menengah hingga tinggi.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi bahaya gerakan tanah di saat puncak musim hujan. 

Kondisi tanah yang labil juga dapat memicu terjadinya tanah bergerak atau tanah longsor. "Warga dapat melakukan pengecekan kondisi lingkungan sekitar untuk mengetahui potensi bahaya tersebut sejak dini," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network