Api masih berkobar di sekitar motor yang hangus terbakar di Gereja Katedral Makassar. (Foto: Istimewa)

"Secara person mungkin tidak ada kaitannya, bisa jadi tidak kenal tapi yang menyatukan mereka ideologi. Yang menyatukan mereka berada dalam satu ideologi yang sama," ujarnya.

Dia juga mencatat, kasus pengeboman di kawasan gereja bukan terjadi pertama kali. Setiap kasus pengeboman kerap terjadi setelah polisi melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris.

"Ideologi pengeboman terhadap gereja itu tidak ada bedanya dengan dulu, misalnya di Kepunton, Surabaya, kemudian Jakarta, Riau. Dilihat dari sisi sasaran itu sama, gereja. Ideologi yang mereka anut itu sama," ujarnya.

"Pesannya di antaranya adalah solidaritas kemudian menunjukkan mereka masih eksis. Eksistensi itu sebenarnya sudah lama juga. Karena namanya pengeboman itu ada perencanaan, ada persiapan, kemudian ada orang yang terlibat kemudian ada orientasi medan ini juga memerlukan waktu yang lama," katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network