"Kami berupaya menemukan bagaimana cara memasarkan secara tepat. Khusus di Karimunjawa dan pascapandemi, tantangannya adalah akses transportasi," katanya.
Akses transportasi yang dimaksud berkaitan dengan kemudahan masyarakat untuk menjangkau ke Karimunjawa melalui moda transportasi, baik laut maupun udara.
Sementara FGD tersebut merupakan rangkaian yang sebelumnya telah terlaksana untuk cakupan wilayah Yogyakarta-Borobudur dan sekitarnya.
"Kegiatan ini diharapkan terjadi kesinambungan sistem pemasaran pariwisata di kawasan Borobudur yang lebih terintegritas, terukur, serta terarah," ujarnya.
Kegiatan FGD dihadiri oleh Setyo Irawan selaku Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disporapar Jateng, kemudian ASITA, Paguyuban Biro Wisata, dan PHRI di wilayah Semarang-Karimunjawa dan sekitarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait