Dikatakannya, melalui Munas MATAKIN tentunya ada cita-cita dan misi yang ingin dicapai keluarga Khonghucu. Ketika ada tantangan eksternal berupa perubahan global, maka semua ingin memberikan kontribusi dari komunitasnya.
Tak hanya beribadah, namun juga berhubungan dengan antarsesama, yakni memanusiakan dan menunjukkan adanya saling kebutuhan. Saat pandemi Covid-19, banyak hal dilakukan dari rumah dan menggunakan teknologi.
Namun ternyata hal itu tidak membuat betah karena manusia memiliki kebutuhan bersosialisasi. Kebutuhan manusia untuk bisa berhubungan dan komunikasi, itu yang membedakan dengan alat teknologi. Secanggih apa pun teknologi, namun tidak memiliki rasa.
“Berbeda dengan manusia yang memiliki rasa,” tuturnya
Ketua Panitia Munas MATAKIN, Hendri Susanto mengatakan, munas yang dilaksanakan pada 25-27 November 2022 mengusung tema “Seorang Junzi Mengutamakan Kepentingan Umum Bukan Kelompok”.
Sementara, peserta berasal dari perwakilan MAKIN, wadah umat Khonghucu, rumah ibadat Khonghucu dan MATAKIN di seluruh Indonesia.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait