“Saya mendengar banyak cerita atau suara dari masyarakat yang katanya di daerah Gunung Wijil banyak fenomena yang begini begitu. Saya saat ini datang ke Gunung Wijil ingin membuktikan apa yang sering saya dengar baik dari masyarakat Gunung Wijil khususnya dari luar,” kata Agus, pengunjung makam.
“Kalau untuk wisata religi, ada tempat-tempat untuk berziarah. Ada tiga titik yang memang terpandang yang biasanya untuk melakukan ritual atau sekadar ziarah,” katanya.
Di kompleks ini dikenal ada dua lokasi dengan julukan golongan putih dan hitam. Jika golongan hitam adalah lokasi luar kompleks makam yang masih satu bukit terdapat gua pesugihan yang terkenal dengan lokasi buto ijo sebagai media pesugihannya jaraknya kurang lebih 500 meter dari kompleks makam.
Batu yang berbentuk mirip buaya atau dalam bahasa Jawa watu boyo, konon sebagai kontak gaib dengan maklhuk pesugihan salah satunya buto ijo saat bulan purnama.
Menurut mitos pintu gua bisa terbuka sendiri dan bagi yang bisa melihat dari sisi gaib lokasinya gua ini mirip sebuah keraton yang indah. Buto ijo sendiri berbentuk besar dan berkulit hijau serta memiliki taring gigi yang besar dan mata merah serta melotot.
Mitosnya orang yang berani melakukan ritual di tempat ini harus berani mengikat kontrak gaib dengan tumbal tertentu seperti nyawa atau hal penting lainnya maka keinginanya untuk cepat kaya juga akan terwujud.
Editor : Ahmad Antoni
gunung wijil Kabupaten Klaten jawa tengah Legenda mitos pesugihan ngalap berkah joko tingkir pandemi Covid-19 makam kuno
Artikel Terkait