Alasannya pindah profesi dari seorang sopir menjadi pengesol sepatu karena menurutnya lebih bebas waktunya, terlebih menurutnya umurnya sudah tua, lebih memilih untuk beraktivitas yang di dekat tempat tinggalnya saja.
Namun siapa menyangka, jika dari alih profesinya itu justru penghasilannya lebih menakjubkan. Bayangkan saja, jika dipukul rata-rata setiap harinya ada 20 atau 30 pasang sepatu yang dia kerjakan, dan dikalikan dengan nominal yang rendah saja Rp15.000, sudah sekitar Rp300.000 sampai Rp450.000 dia dapatkan per harinya.
Tarjoko (47), salah satu pelanggan mengatakan, dia sering membawa sepatu keluarganya untuk disolkan di tempat itu, karena hasil pekerjaannya rapi dan cukup kerap jahitannya (tidak lebar-lebar).
"Sering kemari, ini bawa sepatu anak yang SMP, bagus hasil jahitannya, tidak lebar-lebar, sehingga tidak mudah putus, dan sepatu bisa lebih tahan lama," kata Tarjoko, pria asal Pelutan Pemalang itu.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait