Ketua Umum Leprid, Paulus Pangka mengatakan, perjalanan dakwah Gus Miftah dimulai saat usianya masih 21 tahun. Berbeda dari pendakwah lain adalah dia fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren.
Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, kerap berdakwah di tempat yang berbeda dari biasanya, seperti di lokalisasi prostitusi dan klub malam.
“Meski awalnya banyak tantangan, tapi saat ini sejumlah pekerja dunia malam sudah menerima kehadirannya dan sejumlah jamaah meneteskan mata kemudian mulai mengubah perilakunya secara perlahan,” kata Paulus dalam keterangan pers, Minggu (16/1/2022).
“Beberapa waktu yang lalu, beliau juga berhasil melelang blangkon nya dan laku dengan harga tertinggi yaitu sebesar Rp900 juta. Kemudian uang hasil pelelangan ia sumbangkan untuk Muktamar ke-34 NUyang diselenggarakan di Provinsi Lampung pada 22 Desember 2021,” katanya.
Atas semangat dakwah tersebut, kata dia, Leprid memberikan apresiasi kepada Gus Miftah. “Apa yang telah dilakukan Gus Miftah sangat menginspirasi, sehingga layak untuk diapresiasi,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait