“Kota Magelang dan Karanganyar masing-masing tiga sampel, semuanya varian delta. Dan terakhir Solo dengan 16 sampel, semuanya varian delta,” ungkap Ganjar.
Dengan kata lain, persentase kasus Covid varian delta di Jateng cukup tinggi. Hal itulah yang diduga menjadi penyebab tingginya angka penularan kasus virus corona di Jateng akhir-akhir ini, menurut Ganjar.
“Maka pergerakan masyarakat harus dikurangi. Masyarakat harus lebih tahu soal ini. Memang tidak enak, tidak nyaman. Tapi kita harus melakukan itu, sebab kalau tidak, ini akan membahayakan semuanya,” ujar politikus PDIP itu lagi.
Di tengah penerapan PPKM Mikro Darurat ini, Ganjar meminta seluruh masyarakat mengurangi mobilitas. Sebab sampai saat ini, mobilitas masyarakat Jateng masih cukup tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, sampai sejauh ini belum ada varian berbahaya lain selain varian delta di Jateng. Kendati demikian, varian delta juga menjadi ancaman karena penularan dan fatalitasnya sangat tinggi.
Varian tersebut sangat cepat penularannya bahkan juga menyerang anak-anak. Dari data yang ada, sampel dari anak-anak semuanya menunjukkan varian delta.
“Ada bayi yang usianya baru 6 bulan, positif varian delta. Ada yang balita, ada yang remaja. Di bawah 17 tahun cukup banyak, dari sampel yang kami ambil, semuanya delta,” kata Yulianto.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait