DEMAK, iNews.id – Tim Kesehatan Makanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah menggelar razia daging jelang Hari Raya Idul Fitri. Razia kali ini dilakukan di sejumlah los penjualan daging kompleks Pasar Bintoro Demak.
Dalam razia tersebut, tim menemukan daging sapi glonggongan yang dijual bebas. Tim juga mendapati banyak pedagang yang menjual daging kerbau lokal dioplos dengan daging impor asal India.
Kepala Bidang Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Slamet mengatakan, dari hasil pengecekan kualitas daging yang dijual pedagang di pasar tersebut banyak yang kurang sehat karena memiliki kandungan air yang tinggi.
“Banyak daging campuran antara daging kerbau lokal dan impor. Ini mengurangi kualitas daging. Teksturnya memang hampir sama, tapi banyak konsumen yang tidak paham,” katanya, Jumat (31/5/2019).
Untuk membedakan oplosan daging lokal dengan impor, kata Slamet, pembeli harus lebih teliti lantaran warnanya yang hampir serupa. “Selain warna, suhu daging juga membedakan kedua daging, seperti daging impor lokal lebih dingin karena lama mengalami pendinginan,” ujarnya.
Selain daging kerbau oplosan, tim kesehatan juga menemukan oplosan daging sapi lokal dengan daging sapi glonggongan yang dijual di pasar tersebut. Beberapa kios juga tidak memperhatikan kesehatan stan penjualan daging.
Dari pasaran hari ini, harga daging kerbau lokal cukup tinggi antara Rp90.000-120.000 per kg. Untuk menambah keuntungan, para pedagang sengaja mencampur daging lokal dengan daging kerbau diimpor dari india yang senilai Rp60.000 per kg.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait