Seorang nelayan di Kabupaten Kendal membuat kerajinan boneka dawangan setelah tidak bisa melaut sebagai dampak kenaikan harga BBM dan cuaca buruk. Foto: iNews/Eddie Prayitno.

KENDAL, iNews.id – Sejumlah nelayan di Kelurahan Bandengan, Kabupaten Kendal sejenak beralih profesi setelah tak bisa melaut sebagai dampak cuaca buruk dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka membuat kerajinan boneka dawangan yang biasa digunakan dalam kesenian barongan. 

Sejumlah nelayan beralih profesi agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapur tetap mengepul. Pascakenaikan harga BBM, membuat para nelayan jarang melaut. 

“Hasil yang didapat tidak menutup untuk biaya melaut. Apalagi cuaca kurang menentu, membuat saya semakin tidak berani melaut,” kata salah satu nelayan, Suwardi, Selasa (20/9/2022). 

Ketika banyak waktu luang karena tidak bisa melaut, dirinya membuat kerajinan boneka dawangan. Kerajinan dari bahan kayu sengon ini biasa dimainkan pada kesenian tradisional barongan. 

Menurutnya, pekerjaan sebagai nelayan sekarang ini tidak menentu. Kenaikan harga BBM dan kesulitan mendapatkan bahan bakar kapal semakin membuat nelayan terpuruk. 

Saat ini, sejumlah rekan sesama nelayan melakukan usaha sampingan untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat musim tertentu, seperti ketika ombak besar, nelayan dengan perahu kecil terpaksa tidak melaut. 

Sementara, ketrampilannya membuat boneka dawangan sudah dilakukan sebelum pandemi Covid-19. Usaha membuat boneka dawangan sempat berhenti selama dua tahun karena diterjang pandemi. 

Namun kini sudah ada yang pesan, bahkan dirinya mulai kewalahan menerima pembuatan boneka dawangan. Membuat boneka dawangan dikerjakan jika ada yang pesanan. Harga yang dibanderol mulai Rp200.000 hingga Rp1 juta, tergantung besar kecilnya boneka dawangan yang dibuat. 

Para pemesan berasal dari Kabupaten Kendal. Sebab kesenian ini lebih banyak dimainkan warga di Kendal dan sekitarnya. Untuk satu pesanan, bisa dikerjakan 2-3 hari. Dirinya juga menerima pembuatan ragangan badan dawangan dari bambu, lengkap dengan pakaiannya. 

Bahan untuk kepala boneka menggunakan kayu sengon atau randu, lalu dipahat sesuai bentuk yang diinginkan. Sedangkan untuk badannya biasa menggunakan bambu. 

Alat yang digunakan bekerja sederhana, hanya golok dan pisau untuk memahat kayu menjadi bentuk kepala boneka. Kemudian setelah jadi akan diberi warna menggunakan cat agar terlihat lebih menarik. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network