“Kalau sudah bisa luring, dihybrid saja. Kenapa? Agar kita bisa memulai,” ujarnya. Di sisi lain, dengan memulainya sekarang bisa jadi pengalaman bagi panitia untuk pelaksanaan Dieng Culture Festival berikutnya.
“Kalau kemudian kita bisa memenej itu, siapa tahu pengelolaan pariwisatanya bisa lebih baik dan masyarakat kita edukasi agar mereka semua bisa hati-hati dan jaga prokes. Piknik tapi jaga prokes, dan dipastikan mereka bisa happy senang tapi ketat dengan prokes yang ada,” ujarnya.
Menurutnya, cara yang dilakukan saat ini sudah cukup bagus. Ganjar menjelaskan, hybrid bisa dilaksanakan dengan peserta terbatas sehingga tetap memerhatikan keamanan dan kenyamanan saat acara.
“Kalau semua kita buka, kamu nanti ga disiplin ya kita yakut juga kalau Covid meledak lagi. Tapi dengan semakin banyak yang sudah divaksin, masyarakat makin bisa menjaga prokes sebenarnya bisa kok kita bikin,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait