BREBES, iNews.id - Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Raya Tegal-Purwokerto tepatnya di Jalan Jatisawit depan RSU Muhammadiyah Siti Aminah, Bumiayu, selepas turunan jalan layang (Flyover) Kretek, Paguyangan, Brebes, Senin (10/12/2018).
Truk tronton bermuatan beras nopol B 9370 WYT yang disopiri Wasroni, (35) warga Margasari, Kabupaten Tegal menabrak sejumlah kendaraan dan pejalan kaki. Akibat kecelakaan itu, empat orang tewas dan belasan lainnya luka-luka. Seluruh korban tewas maupun luka langsung dievakuasi ke RSU Muhammadiyah. Sopir truk, Wasroni, (35) selamat dari peristiwa mengerikan tersebut.
Roni yang masih terlihat shock menuturkan, kecelakaan tersebut terjadi karena truk yang dikendarainya mengalami masalah teknis. Truk sudah hilang kendali saat turun dari Flyover Kretek, Paguyangan. “Saya nggak tahu tiba-tiba tidak bisa oper gigi pas turun dari flayover,” kata warga Margasari, Kabupaten Tegal itu.
Roni masih ingat saat truk yang dikendarainya melaju dari arah Purwokerto dan naik Flyover Kretek. Saat itu, dia masih sempat memasukan persneling gigi dua. Namun, saat turun dari flyover, Roni kesulitan mengubah persneling gigi tiga.
Akibatnya, laju truk oleng dan sulit dikendalikan. Truk kemudian menabrak belasan kendaraan yang dilewati baik sepeda motor maupun mobil dan pejalan kaki. Laju truk baru berhenti setelah manbark pagar tempat parker RSU Muhammadiyah Siti Aminah. “Pas turun flyover rem blong. Pas naik flyover saya pakai gigi dua, terus mau naik gigi tiga tidak bisa,” katanya.
Belasan Orang Tewas
Kecelakaan maut tersebut tepat tujuh bulan pascakejadian yang menewaskan 12 orang dan puluhan orang lainnya luka-luka pada 20 Mei 2018 lalu.
Kecelakaan terjadi setelah truk bermuatan gula pasir mengalami rem blong dan menabrak belasan pengendara sepeda motor yang sedang melaju di jalur padat tersebut. Truk yang diduga melaju kencang dari arah selatan atau Purwokerto itu juga menggasak mobil dan merusak sejumlah kios semi permanen yang berada di pinggir jalan.
Dua bulan sebelumnya tepatnya pada 26 Maret 2018, mikrobus Toyota Dyna bernopol B 7017 KPA yang merupakan kendaraan operasional Kementerian Sosial (Kemensos) terbalik selepas melewati Flyover Kretek. Satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian tersebut.
Dari data Satlantas Polres Brebes, sejak jembatan layang tersebut dioperasikan pada 20 Agustus 2018 lalu, tercatat sudah terjadi 13 kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa.
Massa Ormas Hadang Truk
Banyaknya korban jiwa di jembatan layang tersebut sempat membuat massa dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) di wilayah selatan Brebes menghadang semua kendaraan angkutan berat yang melintas di Jalur Brebes-Purwokerto. Aksi itu dilakukan pascainsiden belasan orang tewas akibat diseruduk truk gula, Senin (21/5/2018).
Mereka menghalau semua truk bertonase berat agar tidak melintasi Flyover Kretek. Penghadangan ini dilakukan warga untuk menghindari terjadinya kecelakaan susulan akibat kondisi jalan yang menurun tajam. Warga juga geram karena sejak dibangun Flayover Kretek, sudah belasan warga Bumiayu yang jadi korban kecelakaan.
Jalan Layang Kretek dengan panjang 700 meter dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk sejak 2017 dengan nilai kontrak Rp82 miliar. Pemerintah melalui Kementerian PUPR sebenarnya sudah membuat beberapa antisipasi kecelakaan seperti membuat terapi kejut dan jalur penyelamat.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait