SEMARANG, iNews.id – Prihatin dengan maraknya anak-anak membawakan lagu orang dewasa, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) gencar memproduksi kembali lagu anak. Sosialisasi dengan mementaskan ke sejumlah daerah agar anak tetap berekspresi sesuai usianya.
Kegiatan antara lain di gedung Rajawali Culture Semarang, Senin (20/3/2023) malam. Sejumlah anak tampak ceria ketika unjuk kebolehan bernyanyi, bermusik dan menari.
Acara bertajuk Pentas Kita Cinta Lagu Anak (KILA) digagas Kementerian Pendidikan sebagai wahana anak-anak untuk mengekspresikan dirinya dalam berseni, baik seni tarik suara maupun seni musik.
Suasana pentas seolah membawa kembali ke tahun 1990-an. Ketika masih banyak bermunculan lagu berikut video klipnya yang bertemakan anak-anak.
Sayangnya, saat ini kondisinya telah berubah karena nyaris tak ada lagi lagu anak-anak, baik di media televisi hingga platform digital yang diputar atau dipilih.
Yang ada, anak-anak sekarang justru banyak menyanyikan lagu orang dewasa, baik yang dibawakan penyanyi tanah air maupun mancanegara. Dimana lagu tersebut belum sesuai dengan usia anak-anak.
“Program pentas kita cinta lagu anak dibawa road show ke sejumlah daerah,” kata Kepala Subdirektorat Seni Pertunjukan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Edi Irawan.
Pentas KILA mendapat respon positif dari pemerintah daerah, dan akan melanjutkan program tersebut secara rutin.
“Dibangunnya kembali tren lagu anak, diharapkan mampu mengendalikan anak-anak untuk berperilaku sesuai dengan usianya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso.
Terlebih saat ini, marak tren kejahatan dan aksi kriminal dengan pelaku yang masih tergolong anak-anak.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait