Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti (kiri), Kabid Humas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, dan Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menyampaikan perkembangan kasus dukun pengganda uang di Mapolres Banjarnegara. (Eka Setiawan)

BANJARNEGARA, iNews.id - Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti mengatakan data-data ante mortem dari media sosial (medsos) penting untuk proses identifikasi para korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet Tohari. Menurutnya, Tim DVI bekerja aktif mengumpulkan data-data tersebut.

"Jadi tidak hanya data-data ante mortem dari pihak keluarga, tapi kami aktif juga kumpulkan data-data dari medsos," ungkap Hastry di Mapolres Banjarnegara, Senin (10/4/2023).

Data-data dari medsos itu, kata Hastry, di antaranya bisa foto terakhir lokasi korban, properti yang dikenakan, ataupun pakaian, sepatu, jam tangan hingga ciri fisik korban bisa dikenali.

"Seperti saat identifikasi korban pesawat jatuh, kami cari data-data dari medsos juga, itu efektif," lanjutnya.

Diketahui, dari total 12 korban tewas perbuatan dukun Slamet Tohari Banjarnegara, sudah ada 8 jenazah teridentifikasi. Hingga Senin (10/4/2023) malam ini, ada lima jenazah yang sudah diambil pihak keluarga.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network