SEMARANG, iNews.id - Ketua DPR Puan Maharani mengungkapkan ada gubernur yang tak menyambut dirinya saat turun ke daerah. PDI Perjuangan (PDIP) menegaskan yang dimaksud Puan bukan semata soal menyambut, tetapi lebih ke harapan bertemunya antar kader dan koordinasi.
Elite PDIP Jateng Dede Indra Permana Soediro mengomentari pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani yang disampaikan saat rapat koordinasi tiga pilar partai di Luwansa Hotel, Manado, Sulawesi Utara pada Rabu (9/2)).
Dia mengatakan bertemunya kader PDI Perjuangan di pusat dan daerah dapat dijadikan ajang diskusi atau saling tukar menukar informasi.
“Karena harapan Mbak Puan sebagai Ketua DPR RI sebenarnya bukan soal menyambutnya. Namun soal bertemunya para kader internal partai yang menjabat di eksekutif, legislatif, maupun struktural partai,” kata Dede, Sabtu (12/2/2022).
Dede menambahkan, PDI Perjuangan biasa menyebut kader yang duduk di eksekutif, legislatif, dan struktural partai sebagai Tiga Pilar Partai. Ketiga Pilar Partai sudah seharusnya berkonsolidasi membuat kebijakan yang baik untuk masyarakat.
“Sekali lagi bukan soal menyambut tapi soal bertemu. Dalam pertemuan tersebut bisa terjadi saling diskusi dan koordinasi,” ujar Wakil Bendahara DPD PDI Perjuangan Jateng ini.
Menurutnya, pernyataan Puan Maharani lebih ditujukan ke internal partai. Menurutnya, sebagai Ketua DPR yang diusung PDI Perjuangan, tentu ada rasa memiliki dan kebanggaan yang dirasakan oleh kader-kader keluarga besar PDI Perjuangan.
'Terutama bagi kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan,' ujar anggota Komisi I DPR ini.
Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani mengaku kesal ada kepala daerah dari PDI Perjuangan yang tidak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah. Kekesalannya disampaikan saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI Perjuangan di Manado, Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022).
"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan. Bikin kesel kan," kata Puan di hadapan kader PDI P Sulut, baik eksekutif, legislatif dan pengurus struktur partai.
Puan bertanya-tanya kenapa bisa ada gubernur seperti itu. Padahal, Puan merupakan Ketua DPR ke 23 dari tahun 1945 dan baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan sudah pernah menang.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait