KARANGANYAR, iNews.id – Fenomena keluarnya air bercampur gas di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar diprediksi tidak akan berlangsung selamanya. Pasalnya, fenomena itu terjadi karena pengaruh pengeboran.
Guru Besar bidang Kimia, Lingkungan Air Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Profesor Pranoto mengatakan, gas dan air bercampur jadi satu di Gondangrejo sama seperti Bledug Kuwu di Grobogan. Hanya saja ada perbedaan antara keduanya.
“Bila Bledug Kuwu muncul dengan sendirinya karena proses alam, namun air bercampur gas yang keluar di Gondangrejo karena pengaruh pengeboran,” kata Pranoto, Senin (22/3/2021).
Sebab sebelum fenomena itu muncul, lokasi semula merupakan pengeboran untuk dijadikan sumur.
"Ternyata (api) Mrapen Semarang mati. Bledug Kuwu masih, hanya saja air yang keluar tidak sebanyak yang ada di Gondangrejo,” jelasnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait