"Khusus untuk furnitur menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot). Yang fisik dari Kementerian PUPR. Jadi yang menempel di bangunan (kamera, red.) dari Kementerian PUPR, kami Pemkot yang menganggarkan di ruang press confrence," jelasnya.
Perwakilan FIFA juga meminta sistem keamanan terpusat di satu titik yakni di server stadion. Rini menjelaskan, pihaknya juga diminta untuk meningkatkan kinerja sumur dalam dinilai lambat untuk mengisi gorundtank bervolume 1.200 meter persegi.
"Kami server ada 2 di kantor dan stadion, dari FIFA minta server kantor disatukan di stadion. Jadi sentral dan butuh tenaga satu orang di server dan akan dilatih oleh pihak kepolisian. Jadi akan dilatih mengoperasionalkan CCTV. Jadi tidak hanya melihat tetapi menentukan fokus yang akan menjadi perhatian," ujarnya.
Disinggung soal rumput, Rini menegaskan pihak FIFA sudah tidak mempermasalahkan hal tersebut seperti saat inspeksi pertama 1 Agustus 2023 lalu. "Rumputnya enggak ada komen," ungkapnya.
Rini menambahkan, FIFA diperkirakan akan kembali datang ke Solo untuk inspeksi lanjutan pada September 2023. "Nanti setelah rekomendasi keluar akan kami tindaklanjuti, nanti FIFA akan datang lagi apakah rekomendasi itu sudah ditindaklanjuti atau belum," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
fifa piala Dunia u-17 stadion manahan stadion UNS lapangan blulukan inspeksi kementerian pupr ratu tisha destria
Artikel Terkait