Siswa di SMK ini bebas menentukan pelajaran apa yang ingin diambil dan dipelajari sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Contohnya, jika seorang siswa jurusan animasi memiliki bakat pada proses 3D Modeling, maka siswa ini akan merancang target kurikulum belajar yang berfokus pada proses 3D Modeling.
Konsep belajar ini akan mempermudah siswa dalam meningkatkan kreativitas, karena siswa tidak terbelenggu dengan sekat pembatas yang kaku dalam pembelajaran meskipun hal ini masih dilakukan dengan arahan atau pendampingan gurunya.
“Termasuk dalam memproduksi film animasi 'Unstring Your Heart', siswa bergerak sebagai pembelajar aktif yang merdeka. Ini menjadi proses penting dimana keduanya terfasilitasi perkembangan inspirasi dan minatnya," katanya.
Setelah dibekali pengetahuan dan ilmu dasar, siswa pun diberikan kesempatan untuk bergerak sesuai minat yang dipilihnya. "Proses mendalami berlanjut, dimana siswa akan terus menekuni bidang yang dipilihnya dengan menggunakan kurikulum yang disusun secara mandiri berdasarkan sasaran yang ingin dicapainya melalui PjBL di bawah bimbingan guru dan sekolah tentunya,” kata Galuh.
Film "Unstring Your Heart" (Lepaskan Hatimu) memiliki jalan cerita sederhana yang menceritakan dua pemain boneka tali yang awalnya bersaing, kemudian justru bergabung yang membuat keduanya populer dan sukses.
Mengambil latar belakang kota tua Semarang, para siswa SMK ini mengajak penonton untuk kembali ke masa silam dengan gambar-gambar yang dibuat rinci. Salah satunya Gereja Blenduk Kota Semarang.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait