Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Bupati Pekalongan Asip Kholbihi (kanan) saat meresmikan Jembatan Kesesi, Selasa (7/1/2020). (Foto: iNews/Suryono)

SEMARANG, iNews.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penurunan jumlah penduduk miskin tertinggi periode Maret-September 2019 ada di Jawa Tengah. Namun, penurunan jumlah penduduk miskin ini, belum membuat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo puas.

Penurunan jumlah penduduk miskin di Jateng mencapai 63.830 jiwa. Angka ini jauh melebihi Jawa Timur (56.250 jiwa), Nusa Tenggara Barat (30.280 jiwa) dan Papua (25.410 jiwa). Secara persentase, jumlah penduduk miskin di Jateng turun 0,22 persen, dari 10,80 persen (Maret 2019) menjadi 10,58 persen (September 2019).

BACA JUGA: Raja Keraton Agung Sejagat Klaim Punya Wilayah di Klaten

"Rasanya, targetnya harus tetap dipicu untuk dinaikkan lagi dengan jumlah penurunan angka kemiskinan yang lebih besar," kata Ganjar di Semarang, Rabu (15/1/2020).

Ganjar mengatakan untuk menurunan angka kemiskinan sejumlah kebijakan akan diarahkan ke program prioritas. Salah satunya dengan skema baru dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

"Misalnya inovasi penurunan angka kemiskinan, pengelolaan desa, Bumdes dan lainnya. Sehingga, usulan-usulan dalam Musrenbang itu dapat menyelesaikan kemiskinan," kata Ganjar.

BACA JUGA: Saldo Rekening Raja Keraton Agung Sejagat Rp20 Jutaan

Dia juga akan mengoptimalkan potensi gotong royong penanggulangan kemiskinan. Misalnya mengajak Baznas, CSR, filantropi dan program lain seperti Satu OPD Satu Desa Miskin.

"Nanti akan kami kembangkan, mengajak perguruan tinggi, perusahaan, TNI/Polri untuk membina masing-masing minimal satu desa," ucapnya.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network