“Pak Presiden dari kegiatan kemarin di Solo pulang ke Jakarta, titip salam kepada keluarga karena Pak Presiden ternyata juga memantau dari Bu Menlu,” katanya.
Selain kenangan istimewa dan bersejarah, Gubernur Ganjar Pranowo juga menyebut Dubes Prakosa berdedikasi tinggi kepada bangsa dan negara. Menurutnya, Prakosa dedikasikan hidupnya hingga akhir hayat untuk bangsa dan negara.
Ganjar juga mengenang eks Menteri Perhutanan era Megawati sebagai sosok egaliter, intelek, dan super sederhana.
“Yang saya tidak pernah lupa, jamnya itu kalau di antara orang-orang yang waktu itu menggunakan jam tangan kayaknya yang paling jelek deh. Itu karena orangnya sederhana betul, merakyat, enak, egaliter,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kedutaan Besar RI di Roma, Italia, mengumumkan Duta Besar Muhammad Prakosa meninggal pada Selasa, 17 Januari 2023. Ia pernah menjabat sebagai menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Mendiang menjadi Menteri Pertanian pada era Presiden Abdurrahman Wahid. Ia juga pernah menjadi Wakil Kepla Perwakilan Food and Agriculture Organization, organisasi di bawah naungan PBB di Jakarta.
Selanjutnya, pada era Megawati Soekarnoputri, Muhammad Prakosa ditunjuk sebagai Menteri Kehutanan. Ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada periode 2001-2004.
Prakosa dikenal aktif di PDI Perjuangan. Selain pernah menjadi anggota DPR mewakili dapil Jawa Tengah IX, Prakosa juga bergabung dalam Badan Penelitian dan Pengembangan DPP PDI Perjuangan. Prakosa meninggal di usia 62 tahun. Dia meninggalkan istri, Sri Agustin Prakosa dan tiga orang anak.
Editor : Ahmad Antoni
gubernur jateng ganjar pranowo gubernur jawa tengah dubes ri Muhammad Prakosa Kabupaten Bantul pdi perjuangan megawati soekarnoputri
Artikel Terkait