“Iki piro bu? Rong puluh ewu yo? (Ini berapa bu? Rp20.000 ya?),” kata Ganjar berlagak menawar yang mengundang tawa peserta rombongan.
Dari lapak Samiyem, Ganjar membeli sejumlah kaos dan alat pijat dari batu. Tidak mau ketinggalan, pedagang-pedagang lain ikut memanggi-manggil Ganjar berharap dibeli juga dagangan mereka. Kualahan menghadapi mereka, Ganjar menyerahkan hal ini pada ajudannya.
“Yowis kui ngomong bosku (ajudan) ditukuni ben ora meri (ya sudah itu ngomong sama bos saya dibeli buat engga iri),” ujarnya.
Kebahagiaan terpancar dari sorot mata Samiyem, melihat ramainya pengunjung yang datang ke Museum Manusia Purba Sangiran hari itu. Apalagi saat dagangannya diborong oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Saya sudah jualan di sini lama, kemarin tidak jualan dua tahun. Ini seneng banget dibeli Pak Ganjar, harapannya ramai yang datang jadi bisa jual terus,” tutur Samiyem.
Keunggulan Desa Wisata Sangiran selain memiliki wisata alam yang indah, desa berusia 1,8 juta tahun ini juga memiliki nilai sejarah yang sangat berharga. Betapa tidak, 50 persen fossil manusia purba ditemukan di tanah Sangiran ini.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait