REMBANG, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memastikan pasar tetap tutup pada hari Jumat (5/2/2021) besok seperti pekan-pekan sebelumnya. Penutupan itu untuk memberikan kesempatan sterilisasi pasar dengan penyemprotan disinfektan.
“Hari Jumat besok, pasar tetap tutup, “ kata Bupati Abdul Hafidz, seusai menggelar rapat koordinasi lintas sektoral di ruang rapat, Rabu (3/2/2021) sore.
Sedangkan hari Sabtu dan Minggu (6-7 Februari 2021), bersamaan dengan kebijakan Jateng di Rumah Saja dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pemkab Rembang tidak menentukan secara tegas, pasar buka atau tutup.
Bupati Abdul Hafidz sebatas menyampaikan pedagang kebutuhan pokok tetap diperbolehkan berjualan. “Yang jualannya bahan pokok boleh, kami tidak mengatakan pasar buka atau tutup. Dimana saja, nggak hanya di pasar. Misal jualan Sembako di rumah, “ katanya.
Untuk memperketat pengawasan protokol kesehatan, ia mengatakan tidak hanya mengandalkan anggota TNI/Polri dan petugas Satpol PP. Namun Pemkab akan mengerahkan aparatur sipil negara (ASN) untuk membantu.
“Kita kerahkan ASN untuk membantu mengawasi kepatuhan protokol kesehatan masyarakat di tanggal 6 dan 7 Februari itu. Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) seperti pembatasan jam buka pedagang kaki lima (PKL) masih berlaku, “ ujar Hafidz.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Rembang, Arif Dwi Sulistya mengatakan terkait penyebaran Covid-19, saat ini wilayah Kabupaten Rembang sudah turun dari zona merah menjadi zona oranye.
“Hari ini (3/2) angka pasien positif aktif 157 orang. Turunnya sangat banyak, jika dibandingkan sebelum PPKM yang mencapai 500 an lebih, “ kata Arif.
Sejumlah warga menilai kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga daerah, terkesan masih tumpang tindih, karena kondisi antar wilayah berbeda-beda. Termasuk program Jateng di Rumah Saja masih memicu kebingungan di tengah masyarakat.
“Saya kok merasa, Pemkab Rembang sendiri juga bingung, soalnya tiap Jum’at pasar kan sudah tutup total. Kalau misalnya ditambah Sabtu dan Minggu tutup juga, dampaknya akan sangat besar,” kata Rohmat, seorang warga di Rembang.
“Makanya muncul keputusan pedagang Sembako boleh. Mau bilang tutup, khawatir diprotes masyarakat. Mau bilang boleh buka, nggak enak sama pak Gubernur. Ibaratnya posisi terjepit mas, “ katanya.
Warga lain, Rosyid mengaku bersyukur Pemkab Rembang tidak menutup total pasar pada hari Sabtu dan Minggu. Meski terkesan mengambang, namun baginya sudah tepat.
“Misal 3 hari tutup total, pasti sebelum atau sesudah waktu itu, kondisi pasar akan membludak, karena warga ingin belanja untuk stok persediaan. Jadi ya sama saja, kerumunan semakin ngeri. Saya usul jangan buat kebijakan yang membingungkan, lebih baik protokol kesehatan diperketat, “ ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
gerakan jateng di rumah jateng di rumah saja Bupati Rembang Kabupaten Rembang gubernur jawa tengah ganjar pranowo
Artikel Terkait