Diakuinya, rencana pembangunan tol merupakan wacana Pemkot Solo yang sudah lama diusulkan kepada kementerian terkait.
"Ya kami melihat urgensinya, kita lihat traffic di Solo sudah keadaan seperti ini. Udah lama banget, udah lama juga pembahasannya, di sini. Iya (usulan), intinya kita lihat urgensinya. Tapi jika dari kabupaten sekitar ada masukan nanti kita bahas dulu," katanya.
Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, pihaknya menolak lantaran masih ada proyek strategis nasional yang belum selesai, yakni proyek tol Yogyakarta-Solo-Kulonprogo.
"Untuk saat ini masih belum setuju (untuk tol lingkar timur dan selatan) karena memakan lahan pertanian hampir 300 hektare. Lahan pertanian itu baru untuk tol (Yogyakarta-Solo-Kulonprogo), ini aja belum selesai, ini ada wacana kembali untuk tol lingkar timur dan selatan," kata Sri Mulyani.
Dia mengatakan, bakal ada dampak pada lahan pertanian lestari di Klaten jika proyek dijalankan. Pasalnya pihaknya mengaku memikirkan nasib anak cucu ke depan.
"Pemerintah harusnya mengkaji kembali, kita memikirkan ke depan anak cucu kita ya, tentunya ke depan berdampak 30 hektare pada sawah lestari pada tol lingkar timur selatan ini, nanti Klaten tidak bisa mempertahankan lumbung pangan nasional maupun provinsi karena produksinya pasti berkurang," ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait