SEMARANG, iNews.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta agar Pemerintah Kota Semarang segera mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini dikarenakan semakin tingginya pasien terkonfirmasi positif virus corona.
Namun Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, belum berani memastikan akan mengusulkan kebijakan tersebut untuk sementara waktu. Sebab, PSBB memiliki dampak yang besar, baik untuk warga maupun daerah sekitar.
"Warga Semarang bukan hanya orang mampu. Ada sekitar 50 persen kepala keluarga yang tidak mampu. Suplai dari pemerintah kita siapkan, tapi selebihnya bagaimana?" kata wali kota yang akrab disapa Hendi di Kota Semarang, Jateng, Senin (20/4/2020).
Menurut dia, penerapan PSBB tak hanya berdampak pada warga Kota Semarang tetapi juga daerah-daerah di sekitarnya. Sebab, ribuan buruh dari daerah-daerah sekitar menyerbu ibu kota Jateng itu setiap hari.
"Saya bukannya tidak mau PSBB, tapi kalau masih ada celah, apa kemudian yang terjadi di kota ini? Jangan emosional dalam menentukan hal ini (PSBB)," katanya.
Dia menilai, jika Kota Semarang menerapkan PSBB, sedangkan daerah sekitarnya tidak memberlakukan kebijakan serupa, upaya memutus mata rantai virus corona malah kurang efektif.
"Karena katakanlah begini, Kota Semarang ini PSBB, klir! Kemudian angkanya turun, tapi daerah sekitarnya tidak dilakukan PSBB, begitu kita buka kembali lalu mereka masuk lagi, ya terjangkit lagi," ujarnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait