Politisi PKB itu menjelaskan, Habib Luthfi bin Yahya dalam beberapa kesempatan menegaskan betapa cinta Tanah Air menjadi sangat penting dan menjadi pilar utama dalam konsepsi bela negara. Kecintaan pada Tanah Air tidak bisa dipertentangkan dengan akidah, syariah, dan nilai-nilai keislaman.
Sebaliknya, perpaduan antara kesungguhan mempraktikkan nilai dan ajaran Islam yang berpijak pada teladan Nabi Muhammad SAW dengan semangat cinta tanah air dan bela negara akan bermuara pada terciptanya perdamaian di muka bumi.
Pada Konferensi Internasional Bela Negara tahun 2016, Habib Luthfi menyampaikan pesan agar umat Islam mencintai Tanah Air dan membela negaranya dalam keseimbangan antara kewajiban dan hak warga negara, pemimpin dan umatnya, kecintaan pada agama dan bangsanya.
“Bagi Habib Luthfi, kecintaan pada Tanah Air dan loyalitas pada bangsa, tidak serta merta boleh dijadikan alat legitimasi untuk mencederai nilai-nilai kemanusiaan,” katanya.
Dalam konteks relasi agama dan negara, kata Gus Yaqut, Habib Luthfi juga sering menegaskan bahwa antara mencintai Indonesia dan menjalankan ajaran Islam bisa dilakukan dalam satu tarikan napas, tidak dapat dipisahkan apalagi dipertentangkan.
“Integrasi antara ajaran Islam dan negara sudah diimplementasikan dengan terbentuknya Kementerian Agama yang mengatur dan menjamin berlakunya syariat Islam dalam urusan muamalah umat Islam dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait