SEMARANG, iNews.id – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menghadiri pentas musisi jalanan bertajuk Pengamen Naik Kelas Pentas Ekspresi Musisi Jalanan di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Kota Semarang, Minggu (3/9/2023) malam.
Kehadiran Ganjar mengejutkan para penonton maupun musisi yang hadir malam itu. Ganjar kemudian mendengarkan aspirasi dari para musisi jalanan.
Di hadapan Ganjar, pendiri Institut Musisi Jalanan Andi Malewa menceritakan perjuangan musisi jalanan kepada Ganjar. “Institut Musisi Jalanan ini dulunya komunitas,” cerita Andi kepada Ganjar.
Andi saat itu mengaku resah karena di beberapa kota di Indonesia musisi jalanan kerap disetarakan dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Kata Andi, posisi musisi jalanan ketika itu setara dengan pengemis bahkan dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Sehingga, musisi jalanan kerap digaruk oleh petugas ketika sedang unjuk kebolehannya di jalanan karena profesinya belum diakui pemerintah.
Pada tahun 2017, kata Andi, perlahan nasib mereka mulai berubah. Dia diajak untuk membuat undang-undang. Akhirnya pada tahun itu, mereka mendapat semacam payung regulasi yakni Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. “Sejak tahun 2017 musisi jalanan diakui sebagai profesi,” ucapnya.
Andi yang malam itu mengaku grogi berdialog langsung dengan Ganjar, berharap banyak agar nasib musisi jalanan juga lebih dipikirkan oleh pemerintah.
Salah satunya, pemerintah pusat maupun daerah terus memberikan dan memperbanyak ruang untuk para musisi jalanan unjuk kebolehan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait