“Harga stabil dulu Rp8.500 per kilogram, awal Januari mulai merangkak naik hingga bulan Maret ini di kisaran Rp12.000 per kilogram. Ini sangat berat bagi perajin,” ujarnya.
Sutrisno meminta pemerintah pusat dan daerah membantu para perajin tempe tahu yang kondisinya mulai gulung tikar karena kenaikan harga kedelai. Dengan kondisi seperti ini, maka pedagang tidak kuat lagi untuk produksi.
”Untuk itu saya minta kepada pemerintah untuk segera menstabilkan harga agar terjangkau. Dimana para perajin mampu membeli kedelai,” katanya.
Pihaknya sudah melayangkan surat ke pemerintah pusat terkait tingginya harga kedelai dan dijanjikan akan dibantu dengan subsidi. Namun hingga kini belum terealisasi.
"Ini sudah mendesak, lebih-lebih ini menjelang bulan puasa sehingga pemerintah harus turun tangan menstabilkan harga. Bila tidak segera, kami selaku pengurus sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Artinya para perajin akan demo," ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait