JEPARA, iNews.id - Harga kedelai kian tak terkendali hingga melambung di angka Rp12.700 per kilogram. Perajin tempe di Jepara terpaksa menghentikan produksi selama dua hari.
Mereka berharap peran pemerintah memberikan kepastian harga kedelai agar stabil, sehingga tidak membuat nasib perajin kian terpuruk. Pasalnya, tempe merupakan makanan tradisional yang merakyat karena telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Risyanto (55), satu di antara perajin tempe di Kabupaten Jepara ini mengeluh dengan harga kedelai yang kian melambung. “Harga kedelai seakan tak terkendali, yang sebelumnya Rp9.000 kini meroket menjadi Rp12.700,” kata Riyanto, Minggu (13/3/2022).
Warga Kelurahan Kauman Jepara ini terpaksa menghentikan produksinya selama dua hari dengan harapan masyarakat turut merasakan dampak kenaikan kedelai yang dialami para perajin tempe.
“Dengan harga kedelai yang mahal, saya akan menaikkan harga tempe Rp500 per potong. Sehingga mampu menutup biaya produksi,” katanya.
Dia berharap masyarakat bisa menerima dengan kenaikan harga tempe yang diproduksinya. “Saya mewakili paguyuban perajin tempe Jepara berharap pemerintah mampu memberikan kepastian harga kedelai yang stabil sehingga tidak membuat nasib perajin tempe kian terpuruk,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait