Pedagang dan pembeli di Banyumas resah karena harga minyak goreng naik lebih 70 persen. (iNews/Saladin Ayyubi)

BANYUMAS, iNews.id – Kelangkaan minyak goreng terjadi hampir merata di wilayah Kabupaten Banyumas. Hal itu membuat resah kalangan pedagang dan pembeli.

Ironisnya, kelangkaan minyak goreng sudah lebih dari satu bulan ini tidak dibarengi dengan tindakan nyata pemerintah setempat untuk bisa mengendalikan harga yang kini sudah naik hingga lebih dari 70 persen.

Dari pantauan di sejumlah pasar tradisional di sejumlah wilayah di Purwokerto dan beberapa toko minimarket, kelangkaan minyak goreng hampir merata terjadi di mana-mana.

Seperti di Pasar Tinggarjaya, Jatilawang, Pasar Manis, Pasar Wage dan sejumlah toko minimarket, stok minyak goreng  terjadi penurunan tajam. 

Bahkan beberapa minimarket dan pedagang tradisional di wilayah Kecamatan Jatilawang mengaku mengaku kewalahan melayani para konsumen yang membutuhkan minyak goreng.

Sementara barang kebutuhan semakin langka. “Di minimarket yang biasa mendapat jatah enam hingga delapan karton sehari, kini hanya dijatah satu karton saja,” kata Umy Fadya, pedagang pasar, Rabu (16/2/2022).

Para pedagang  yang biasanya mempunyai stok tak terbatas kini harus rela mendapatkan jatah penjualan hanya satu karton, Itu pun yang bersubsidi. Sedangkan yang nonsubsidi pun juga dibatasi penjualannya.

Kini para pedagang menjual minyak bersubsidi Rp19. Sementara harga seblumnya Rp13.000. “Stok minyak goreng ini juga sangat terbatas bahkan saat ini sangat jarang dijumpai. Sehingga bila ada pun langsung ludes dalam sehari,” kata Dewi, warga pembeli.

Di Banyumas sendiri pernah beredar kabar pemerintah setempat yang memberi subsidi minyak goreng, namun  kenyataan barang sangat terbatas dan langka sehingga terpaksa warga mencari minyak goreng nonsubsidi dengan harga yang tinggi.

Sebelumnya minyak goreng  di pasaran dijual dengan harga Rp13.000 untuk yang curah dan Rp14.000 untuk yang kemasan. Namun kini minyak goreng curah menjadi Rp20.000, sedangkan kemasan naik menjadi Rp19.000 per liternya.  
  


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network