Kenaikan harga yang tinggi membuat omzet pedagang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan penurunan omzet mencapai 50 persen dari biasanya.
“Banyak pembeli yang memilih mengurangi jumlah belanja dan membeli eceran,” salah satu pedang telur, Sumedi, Selasa (6/12/2022).
Pedagang mengaku, biasanya dalam sehari bisa habis 10 peti telur. Namun kini hanya 5 peti telur. Dampak kenaikan harga, pedagang tidak berani menyetok telur dalam jumlah banyak.
Mereka takut merugi jika sewaktu-waktu harga telur turun. Pedagang yang biasanya menyediakan stok 30 peti, kini hanya 15 peti per hari. Naiknya harga telur diperkirakan karena stok di pasaran langka.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait