Petugas gabungan saat berada di Pantai Pangandaran tempat berlangsungnya ritual Larung Agung. (iNews/Syamsul Maarif)

Sekretaris Satpol PP Pangandaran Bangi mengatakan, kegiatan itu sangat berpotensi menimbulkan kerumunan lantaran jadi perhatian pengunjung dan warga sekitar. "Mereka tidak berizin juga banyak orang dan potensi jadi perhatian wisatawan," kata Bangi Minggu (5/9/2021).

Pada pelaksanaan ritual tersedia ragam sesajen dan seekor domba hitam hidup. "Sesajen batal mereka larungkan atau dibuang ke laut dan domba hidup entah dibawa ke mana," kata Bangi.

Sesajen yang mereka sediakan terlihat nasi tumpeng besar dengan tinggi lebih dari 1 meter serta sayuran yang disusun rapih.

"Petugas sempat beradu argumen, namun setelah diimbau melalui pengeras suara mereka akhirnya bubar," katanya. Kekecewaan pasti ada pada mereka, namun penerapan protokol kesehatan wajib dilaksanakan dan ditegakkan.

Salah seorang perwakilan Yayasan Manunggal Rasa Kemanusiaan Cilacap, Heru Purnomo mengklaim menggelar ritual larungan untuk menjaga tradisi leluhur.

"Secara prinsip tidak merugikan karena kami hanya mengenang leluhur dan ini juga untuk kebaikan Pangandaran sebenarnya," kata Heru.

Dia mengatakan, pihaknya sering melakukan kegiatan larungan, namun baru kali ini dibubarkan petugas. Setelah dibubarkan mereka mengemas barang termasuk ragam sesajen berukuran besar.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network