Kades Kebonagung Widodo saat memberikan keterangan pers di Mapolsek Pegandon Kendal, Kamis (19/8/2021). (iNews/Eddie Prayitno)

Sementara itu,  Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait pentas musik Agustusan yang dilaksanakan di Kebonagung.

Dirinya sudah  meminta keterangan dari Kapolsek Pegandon soal pentas musik ini untuk mengetahui secara pasti yang sebenarnya terjadi.

Dari keterangan Kapolsek bahwa sudah ada upaya untuk mencegah pentas dengan meminta kepala desa untuk membatalkan acara tersebut. Namun kepala desa tetap bersikukuh melaksanakan pentas yang menghadirkan setidaknya 7 penyanyi dan pengiring lengkap dengan sound sistem berukuran cukup besar.

Kapolres sangat menyayangkan, seorang kades yang seharusnya menjadi tauladan bagi masyarakat untuk melaksanakan prokes malah mengundang kerumunan.

“Kami melakukan penyelidikan dan pendalaman masalah ini. Kami imbau sikap yang tak terpuji seorang kades yang seharusnya menerapkan prokes dan tauladan bagi masyarakat namun malah memberikan contoh yang tidak baik,” kata Kapolres.

Dia berharap kepada masyarakat luas, khususnya pemangku kebijakan di daerah untuk menjadi pioner pelaksanaan prokes. Meski sudah turun level di Kendal dari 4 ke 3, tetapi prokes tetap dijalankan dengan tidak memicu kerumunan.

Seperti diberitakan, video pentas musik Agustusan dibubarkan polisi viral, setelah seorang yang diduga kepala desa menolak acara dibubarkan dan melawan petugas.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network