Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono melalui pesan singkat melaporkan bahwa, menurut perkembangan asesmen di lapangan, terjadinya hujan abu vulkanik juga dipengaruhi oleh faktor angin.
Hal itu kemudian yang juga menjadi faktor meluasnya cakupan wilayah hujan abu yang awalnya hanya dilaporkan berdampak pada tujuh desa kemudian berkembang menjadi 19 desa.
“Luncuran awan berdampak pada hujan abu karena terbawa angin dan menyebar di berbagai desa,” kata Edi dalam siaran pers, Rabu (11/8/2021).
Dia mengatakan, kondisi secara umum masih dalam keadaan aman dan terkendali. Pihaknya juga terus bersiaga selama 24 jam dan melakukan koordinasi bersama BPPTKG serta lintas unsur terkait untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi. “Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam,” katanya.
Sementara mengantisipasi dampak kesehatan akibat pengaruh abu vulkanik Gunung Merapi, BPBD Kabupaten Magelang telah membagikan masker kepada warga sejak Minggu (8/8). Adapun masker tersebut diberikan langsung kepada warga yang terdampak di wilayah Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Dukun.
“Sebagai langkah antisipasi dampak abu vulkanis, anggota BPBD segera turun ke lapangan untuk memberikan masker kepada warga terdampak abu vulkanik,” kata Edi.
Editor : Ahmad Antoni
Kabupaten Magelang gunung merapi guguran awan panas abu vulkanis bpptkg badan penanggulangan bencana daerah
Artikel Terkait