4. Idzhar Halqi
Idzhar Halqi terdapat pada kalimat (وَمِنْهُمْ). Dihukumi idzhar halqi karena ada nun mati bertemu huruf ha. Adapun cara membacanya yakni terang atau jelas tanpa berdengung.
5. Idgham Mimi atau Idgham Mutamasilaen terdapat pada kalimat (مِنْهُمْ مَنْ) Dihukumi idgham mimi karena ada huruf mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya didengungkan selama 3 harakat.
6. Idgham Bilaghunnah terdapat pada kalimat (مَنْ لَا ) karena ada nun mati bertemu huruf lam. Cara membacanya masuk dengan tidak mendengung.
7. Mad Aridh Lisukun terdapat pada kalimat (بِالْمُفْسِدِينَ). Sebabnya, ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.
Yunus Ayat 41
وَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقُلْ لِّيْ عَمَلِيْ وَلَكُمْ عَمَلُكُمْۚ اَنْتُمْ بَرِيْۤـُٔوْنَ مِمَّآ اَعْمَلُ وَاَنَا۠ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ
1. Ikhfa Haqiqi terdapat pada kalimat (وَإِنْ كَذَّ). Alasannya karena ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf kaf. Dibaca samar-samar.
2. Idzhar Syafawi terdapat pada kalimat (وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ). Alasannya karena ada huruf mim mati atau sukun bertemu dengan huruf ain. Dibaca terang di bibir dengan mulut tertutup.
3. Ikhfa haqiqi terdapat pada kalimat (أَنْتُمْ). Sebabnya, ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf kaf. Dibaca samar.
4. Ikhfa Syafawi terdapat pada kalimat (أَنْتُمْ بَرِيئُونَ) sebabnya ada mim mati bertemu huruf ba. Cara membacanya didengungkan dengan samar.
5. Ghunnah Musyaddah terdapat pada kalimat (مِمَّا) karena ada huruf mim yang bertasydid. Dibaca dengung.
6. Idgham Bighunnah terdapat pada kalimat (ءٌ مِمَّا) karena ada dhomahtain bertemu huruf mim. Dibaca dengung.
7. Ghunnah Musyaddah terdapat pada kalimat (مِمَّا) karena ada huruf mim yang bertasydid. Dibaca dengung.
8. Mad Aridh Lissukun terdapat pada kalimat (تَعْمَلُونَ) karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Boleh diibaca panjang 2 harakat, 4 atau 6 harakat.
Kandungan Surat Yunus Ayat 40
Allah menjelaskan kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya bahwa keadaan orang musyrikin yang mendustakan ayat-ayat Alquran akan terbagi menjadi dua golongan.
Segolongan yang benar-benar mempercayai Alquran dengan iktikad yang kuat dan segolongan lainnya tidak mempercayainya dan terus menerus berada dalam kekafiran.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait