Sejumlah umat Nasrani membagikan takjil untuk berbuka puasa ke pengendara bermotor yang melintas di depan Gereja Katolik Santo Paulus Miki, Salatiga. (Foto Ist)

Menurutnya, sumbangan juga datang dari beberapa donatur yang beragama Islam. Mereka tertarik ambil bagian karena sesuai ajaran agama berbagi di bulan Ramadan pahalanya berlipat. 

Agustinus mengatakan dalam sehari terkumpul sekira 200-250 bungkus takjil siap untuk dibagikan. Hanya, karena situasi masih dalam pandemi serta keterbatasan tenaga sementara dibatasi maksimal 100 bungkus. 

"Dulu sebelum pandemi kami biasa bagikan 200-250 bungkus takjil sebelum ada pandemi. Sekarang, terpaksa kami batasi karena panitia juga tidak boleh lebih dari 10 orang," ujarnya 

Dia mengatakan, pada masa awal pandemi masuk ke Indonesia tidak berselang lama Ramadan tiba. Tradisi membagikan takjil gratis sempat diganti sembako.

 Itu karena, adanya larangan berkerumun guna memutus rantai penularan Covid-19. Sumbangan yang diterima panitia waktu itu pun terbatas pada beras, mie telur, dan minyak.

Dirinya menyatakan, panitia menerapkan aturan tersebut bukan tanpa alasan tetapi lebih karena faktor kesehatan penerima bingkisan. "Tahun ini kami sudah kembali ke tradisi awal, bagi takjil," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network