Pada kesempatan itu, dia juga menceritakan hubungannya cukup dekat dengan almarhum Gus Dur. Selain keluarga besar ayahnya, begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo juga dekat dengan keluarga besar Gus Dur.
“Saya dulu adalah tukang pijitnya Gus Dur. Orang banyak yang tidak tahu itu. Hanya sedikit yang boleh masuk ke kamar tidurnya Gus Dur. Prabowo di antara yang boleh masuk. Kenapa? Karena tukang pijitnya Gus Dur,” selorohnya disambut tawa hadirin.
Selain pesan Gus Dur soal Islam rahmatan lil alamin, dia juga menanamkan optimisme kepada para santri tentang bagaimana menjaga kekayaan bangsa Indonesia dengan Ilmu pengetahuan dan sains, terlebih saat ini ekonomi Indonesia menempati urutan ke 16 terbesar di dunia.
Optimisme juga disampaikan oleh Prabowo, dua tahun belakangan ini dunia dilanda pandemi hingga berdampak kepada krisis di berbagai sektor, ditambah lagi dengan peperangan antara Ukraina dan Rusia, namun Indonesia bisa menghadapinya meski juga terkena dampak.
"Kita bersyukur karena karunia yang maha kuasa, tapi kita juga harus bersyukur bahwa kita punya pemerintah yang handal, pemerintah yang kapabel, harus diakui," terangnya, sembari mengajak santri untuk terus bersatu.
Pengasuh Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo KH. Muhammad Yusuf Chudlori menyambut kedatangan Prabowo malam itu yang didampingi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Dia berterima kasih atas kedatangan Prabowo dan mendoakan Prabowo dapat memimpin bangsa Indonesia.
"Gus Dur alumni Tegalrejo, presiden keempat pernah bersaksi Pak Prabowo ini adalah pemimpin bangsa yang ikhlas, maka dengan keikhlasannya kita doakan bersama-sama ke depan Pak Prabowo menjadi pemimpin Republik Indonesia yang kita cintai,” ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait