Ketua Pelaksana Acara Febri Dipokusumo mengatakan, saat ini gerakan berkebaya sedang marak di Indonesia. Ada tujuan khusus mengapa kegiatan berkebaya digaungkan oleh banyak komunitas, salah satunya mendukung usulan kebaya sebagai warisan budaya dunia UNESCO.
Ia mengatakan, parade kebaya akan melibatkan 2.500 peserta. Nantinya para peserta akan berjalan kaki dengan mengenakan busana kebaya dari Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung hingga ke Dalem Wuryoningratan yang berjarak sekitar 750 meter.
Menurut dia, nantinya akan ada sebanyak 35 perempuan mandiri yang menyambut para tamu di Loji Gandrung.
Para perempuan mandiri ini di antaranya terdiri dari bakul jamu gendong, lenjongan, pecel gendar, keleman, jenang, cabuk rambak, pensinden jalanan, dan buruh gendong.
"Mereka kami pilih karena masih menggunakan kebaya dan kain batik sebagai busana sehari-hari saat bekerja. Mereka menampilkan citra perempuan Indonesia dengan berkebaya," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait