GROBOGAN, iNews.id - Suasana haru menyelimuti Polres Grobogan, Jawa Tengah saat ratusan pelajar yang sempat ditahan selama dua hari akhirnya dipulangkan kepada orang tua mereka, Selasa (2/9/2025). Tangis pecah ketika para orang tua melihat anak-anak mereka duduk di dalam ruang Polres.
Sementara di luar gedung, pelajar yang berdiri di lapangan langsung memeluk orang tuanya sambil menangis terisak. Sebanyak 138 pelajar dari tingkat SMP dan SMA di Grobogan ditangkap polisi karena terlibat dalam aksi anarkistis pada Sabtu (30/8/2025).
Dalam aksi tersebut, mereka merusak Gedung DPRD, Klinik Bhayangkara, Polsek Purwodadi, membakar pos polisi dan merusak pintu gerbang Polres Grobogan.
Para orang tua mengaku tidak mengetahui bahwa anak-anak mereka ikut dalam aksi tersebut. Mereka mengira anaknya berangkat ke sekolah seperti biasa.
“Saya menerima atas kejadian ini, semoga cucu saya kapok dan sadar agar tidak mengulangi lagi,” ujar Sudarningsih, salah satu wali murid yang datang menjemput cucunya.
Selama berada di Polres, para pelajar diberikan pembinaan dan efek jera. Mereka juga menandatangani surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Selain orang tua, pihak sekolah turut dihadirkan untuk memberikan pembinaan dan memperketat aturan kedisiplinan di lingkungan sekolah.
“Kami berikan pembinaan dan pendampingan agar mereka tidak terjerumus lagi,” ucap KBO Reskrim Polres Grobogan, Imam Siswanto.
Sementara itu, tiga remaja yang kedapatan membawa molotov masih ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka kini terancam hukuman 5-9 tahun penjara.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait