"Ada kesepakatan dan pemahaman kedua belah pihak. Dari sekolah sebenarnya juga telah memberikan kelonggaran. Harapannya ke depan ada pemahaman lebih baik, mas Arbi ini kan atlet yang levelnya sudah internasional, jadi tidak bisa disamakan dengan siswa lain," kata Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi.
Sebab Arbi memiliki jadwal latihan yang padat, sehingga harus ada dispensasi khusus. Hal itu juga berlaku juga untuk atlet Purworejo lainnya di semua sekolah. Pihak sekolah diharapkan bisa ikut mendorong karir dan prestasi siswanya.
Dari mediasi, lanjutnya, ada pemahaman dari kedua belah pihak. Dari Arbi dan keluarga ada kesepahaman untuk memperbaiki tanggungjawab terkait dengan siswa. Sedangkan pihak sekolah ada pemahaman untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran lebih dan komunikasi lebih baik lagi.
Sementara itu, pembalap Arbi bersyukur persoalan ini dapat selesai baik-baik, dan di semester berikutnya bisa jalan terus. Sedangkan di kelas 12 nanti akan dirembug lagi.
Arbi mengaku, dirinya sebelumnya sempat diberi opsi memilih kalau mau balapan diminta pindah sekolah, atau mengikuti kejar paket C.
"Kalau saya maunya sekolah sampai lulus di SMA Negeri 1 Purworejo sambil terus mencari prestasi di kejuaraan balap," tutur Arbi.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait