GROBOGAN, iNews.id - Beton pelebaran jalan di Desa Wolo menuju Desa Guyangan Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan mengalami pergeseran atau retak. Akibatnya, puluhan pengendara terjatuh saat melintas di jalan beton tambahan sisi pinggir tersebut.
Eko Yono warga Desa Wolo menjelaskan, beton yang terpisah di jalan panjangnya sekitar 300 meter. Kedalaman mencapai 40 cm.
"Yang menakutkan itu lebarnya mencapai 10 cm di titik tengah kalau gak salah. Yang jatuh banyak puluhan lebih, rata-rata yang jatuh pengendara motor anak sekolah karena buru-buru," kata Eko Yono, Senin (11/9/2023).
Dia mengatakan, selain retak dan melebarnya beton tambahan. Sejumlah titik jalan tambahan juga amblas sehingga ketinggian beton baru dan lama ada kesenjangan hingga 3 cm. Kesenjangan tinggi beton kedua sisi membuat pengendara semakin cepat jatuh jika rodanya selip dan terjepit beton.
"Yang kita takutkan itu betonnya tinggi sebelah. Untung gak sepanjang beton terbelah. Jadi kita harapkan ada perbaikan dan antisipasi jalan tersebut," ujarnya.
Kasat Lantas Polres Grobogan AKP Deni Eko Prasetyo mengaku usai mendapatkan informasi retakan sepanjang jalan, akan melakukan peninjauan bersama dinas terkait supaya segera memperbaiki jalan yang retak tersebut.
"Saya akan tinjau bersama tim dinas terkait. Karena membahayakan maka akan kami koordinasikan supaya segera dilakukan perbaikan jalan," jelas AKP Deni Eko.
Untuk sementara saat ini, lanjut Kasat Lantas, pengendara terutama motor harap hati-hati jika melintas. Terutama bagian retakan yang cukup besar dan dalam di titik ketinggian berbeda. Karena sangat berbahaya jika terjadi slip roda dan roda akan tercebur kedua sisi beton.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Grobogan, Een Endarto menjelaskan bahwa beton tersebut sudah dilaporkan. Kondisinya saat ini memang perlu adanya pengisian Padas atau material tertentu untuk menutup lubang dengan kedalaman sekitar 40 cm.
"Kita sudah ada laporan dan kita harapkan segera memperbaikinya. Saat ini kita lihat harus mengisi material khusus lubang, dengan dilanjutkan pengaspalan atau perataan beton supaya sejajar," ujar Een.
Dia menjelaskan, pergeseran beton tersebut terjadi karena panas saat musim kemarau. Sehingga struktur tanah mengalami retakan dan geser.
Alhasil, beton yang tadinya sejajar dan rapat tersebut terbelah dan membuat lubang cukup panjang.
"Musim kemarau di Kabupaten Grobogan itu membuat retakan tanah. Sehingga pergerakan beton mengikuti retakan tanah yang ada saat ini," kata Een.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait