"Permintaan yang diajukan setiap anak berbeda-beda. Misalnya Ayumna minta sepeda, Noor Asyifa minta jajan, Alwi minta kesenian Rewo-Rewo, Syaqiera minta sepeda ontel, dan Ponita minta potong rambut di Dieng," kata Alif, yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa.
Masyarakat Dataran Tinggi Dieng meyakini bahwa apa yang diinginkan oleh anak-anak berambut gimbal merupakan keinginan dari makhluk gaib yang mendampingi mereka sehingga harus dipenuhi.
Menurut keyakinan masyarakat setempat, anak laki-laki berambut gimbal atau gembel merupakan titisan dari Eyang Agung Kala Dete dan anak perempuan berambut gimbal merupakan titisan dari Nini Ronce Kala Prenye.
Selain itu, anak-anak yang berambut gimbal diyakini sebagai titipan anak bajang dari Ratu Samudra Kidul.
Menurut kepercayaan masyarakat, rambut gimbal akan tumbuh lagi apabila dipotong atas kehendak orang tua atau permintaan anak yang rambut gimbalnya dipotong tidak dipenuhi.
"Anak saya mulai tumbuh rambut gimbalnya saat berusia 2,5 tahun. Sekarang dia mau dipotong rambut gimbalnya dan meminta kesenian Rewo-Rewo. Kalau permintaannya tidak dituruti, biasanya gimbalnya akan tumbuh lagi," kata Fuad Hasyim, ayah dari Alwi Arobil Fahad.
Editor : Ahmad Antoni
dieng culture festival Kabupaten Banjarnegara Bupati Banjarnegara anak rambut gimbal rambut gimbal jawa tengah daerah istimewa yogyakarta
Artikel Terkait