BANJARNEGARA, iNews.id – Akses jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Banjarnegara dengan Kota Pekalongan masih terputus akibat ambles. Pergeseran tanah menyebabkan aspal ambles hingga kedalaman 80 centimeter (Cm) di kilometer (KM) 17 Jalur Banjarnegara-Karangkobar. Akses itu pun ditutup sementara untuk seluruh kendaraan roda empat ke atas.
Akibat penutupan jalur tersebut, pasokan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bagi warga Karangkobar, Banjarnegara pun terganggu. Hanya sekitar setengah dari pasokan jatah kuota nomal BBM yang bisa disalurkan, sebab armada pengangkut BBM harus memutar melalui Wonosobo dan Pekalongan untuk bisa menuju lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Banjarnegara.
“Jelas dampaknya kami sebagai pengelola hanya bisa menjual setengah dari kondisi normal. Pembeli juga menurun dalam kondisi ini,” kata Teguh, seorang pengelola SPBU, Jumat (2/3/2018).
Dia mengatakan, kebutuhan premium per hari mencapai 20 ribu kilo liter, saat ini hanya tercukupi 8 kilo liter. Solar yang harusnya 8 kilo liter per hari, hanya bisa 4 kilo liter. Sementara pertamax yang biasanya 13 kilo liter, saat ini hanya tercukupi 11 kilo liter per hari. “Omset kami turun secara otomatis atas kondisi ini,” ujarnya.
Pantauan iNews, saat ini, kondisi jalan ambles meluas ke Dusun Diesel, Desa Paweden, Banjarnegara. Pergerakan tanah menyebabkan aspal jalan cor beton dan aspal ambles dengan ketinggian bervariasi antara 30 cm hingga 80 cm.
Kondisi jalan saat ini hanya bisa dipergunakan bagi kendaraan bermotor roda dua dan pejalan kaki. Itupun dengan menggunakan sistem buka tutup secara bergantian. Sementara untuk angkutan umum dan kendaraan roda empat ke atas rute jalurnya dialihkan.
Meski intensitas pergeresan tanah menurun, pengendara motor diimbau tetap waspada dan berhati-hati karena muncul banyaknya retakan baru di sepanjang jalur yang ambles tersebut.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait