Pemprov Jateng dan Pemerintah Swiss memantapkan langkah kerja sama guna menghadapi ramalan resesi global 2023. (Ist)

Data DPMPTSP Jawa Tengah, investasi Swiss di Jawa Tengah menduduki tujuh besar. Hingga kuartal tiga 2022, jumlah investasi yang telah ditanam mencapai 50.285,80 ribu Dolar Amerika. 

Jika dirinci, realisasi investasi Swiss di Jateng pada beberapa sektor, di antaranya industri makanan, kimia dan farmasi, perikanan, perdagangan dan reparasi. Mereka tersebar di beberapa daerah, seperi Semarang, Wonosobo, Jepara dan Rembang. Ada pula nama industri besar semisal Nestle Indonesia yang memfokuskan produksi di Batang.

"Kita sudah ada kerja sama baik dengan pemerintah Indonesia, kita juga sudah punya beberapa proyek di Jawa Tengah.  Saat ini kita bisa melanjutkan apa yang sudah ada, dan memperdalam kerja sama dengan Jateng," ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi kerja sama yang telah dibangun dengan Swiss. Ia berharap ke depan beberapa sektor yang belum dijamah, akan menarik investasi dari Swiss. Di antaranya, carbon trade juga sektor wisata. 

"Besok (hari ini) rombongan dari Swiss akan melihat pabrik furniture yang selama ini didampingi di Kendal. Yang menarik, terkait perdagangan karbon (carbon trade),” ujar Ganjar.

“ Hal ini karena Jateng potensi mangrove, hutan kita jaga itu bisa diperdagangkan di sana. Dan mereka selalu bicara teknologi dan kualitas tinggi, kalau kerja sama ditindaklanjuti akan dapat keuntungan," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network