Ilustrasi

PURWOREJO, iNews.id - Provinsi Jawa Tengah melaunching Tim Tanggap  Insiden Keamanan Siber atau JatengProv-CISRT (Computer Security Insident Response Team). Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap, optimalisasi keamanan siber dapat memaksimalkan layanan terhadap warga.

Pembentukan JatengProv-CISRT dilakukan secara daring, antara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Pemprov Jateng. Gubernur Jateng menghadiri secara maya dari Puskesmas Bener Purworejo, Rabu (7/10/2020).

Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, ancaman di dunia maya adalah sesuatu yang nyata. Menurutnya, infrastruktur siber yang telah dibuat di Indonesia terdiri atas Palapa Ring Timur, Palapa Ring Barat, bentangan kabel laut mencapai hampir 35.000 kilometer, kabel darat 21.000 kilometer, dan base transmission stationyang mencapai 400.000 unit.

“Di dalam ruang siber itu seperti dunia nyata, darat laut dan udara. Di sana (ruang siber) proses bisnis ekonomi digital di tahun 2020 ada sekitar 130 miliar dolar AS, kemungkinan dengan adanya Covid-19 akan lebih besar lagi,” ujar Hisna dilansir dari website resmi Pemprov Jateng, Kamis (7/10/2020).

Dengan potensi tersebut, ada potensi ancaman yang bisa menyerang ruang siber Indonesia. Untuk itulah, Hinsa berharap CISRT sebagai pengaman sistem elektronik yang telah dibangun.

Dia mengatakan, CISRT berlaku bak tentara di dunia nyata. Ke depan, akan dibentuk ratusan tim hingga 2024.

“Kami apresiasi Pemprov dan Diskominfo Jawa Tengah, atas kerja sama pembentukan tim Tanggap Insiden Keamanan Siber atau CISRT. Dengan ini, kami harap bisa mengamankan sistem di Jateng, kami juga akan melakukan pantauan, asistensi dan pelatihan,” ucapnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pemerintah provinsi telah membangun berbagai fasilitas digital untuk mempermudah pelayanan. Oleh karenanya, penting untuk mempersiapkan tim sebagai pengaman sistem.

“Sekarang person behind the system, maka kepada seluruh OPD provinsi, kabupaten dan kota, ayo jaga dan awasi seluruh sistem digital yang kita miliki. Siapkan orang untuk dilatih sebagai Polisi Siber, sehingga kalau ada apa-apa, kita bisa cegah, tutup, dan amankan sistem digital kita,” katanya.

Lebih lanjut, Ganjar meminta jajarannya sigap menyesuaikan pelayanan, yang terus berkejaran dengan teknologi informasi. Hal itu untuk memastikan pelayanan terhadap warga tetap prima.

“Siapkan betul-betul, minta bantuan BSSN, kerja sama dengan pakar, melalui cara itu kami bisa amankan sistem digital. Dengan itu pula pelayanan publik harus cepat,” ucapnya.

JatengProv-CISRT, kata Ganjar, menggabungkan kerja antarinstansi, baik di provinsi, kabupaten, serta kota di Jawa Tengah. Tujuannya, untuk mengeliminasi serangan siber terhadap situs ataupun sistem yang dimiliki oleh pemerintah.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network