“Saya sehari-hari bekerja sebagai buruh pemetik kelapa, tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini,” kata Ngalimun, Kamis (25/5/2023).
Ngalimun dan keluarga saat ini hanya bisa pasrah. Ia berharap ada donatur yang bisa membantu biaya pengobatan dan dirawat secara intensif.
Pihak keluarga sudah minta bantuan ke berbagai pihak, baik dinas terkait maupun dewan namun belum ada hasil.
Ngalimun merupakan warga miskin di desanya. Ia masih tinggal di rumah orang tua karena tidak punya rumah sendiri.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait