PEMALANG, iNews.id - Pantai Utara Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah menyimpan misteri keindahan alam yang tersembunyi hingga di dalam hutan. Kali ini dua host Travel Addict, Oki dan Dhiyo, akan berpetualang menemukan surga tersembunyi di Kabupaten Pemalang, dengan mengendarai motor trail.
Memulai perjalanan dari Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Oki dan Dhiyo melewati kawasan hutan karet dan perbukitan yang hijau dan memiliki pemandangan alam nan indah.
Setelah berkendara selama sekitar 2 jam menembus hutan, Oki dan Dhiyo akhirnya tiba di Curug Barong, yang terletak di Dusun Barong, Desa Simpur Kecamatan Belik. Mereka langsung disambut pemandangan hijau nan permai yang terhampar di sekitar air terjun tersebut.
Derasnya curahan air yang jatuh dari ketinggian sekitar 25 meter, ditambah letaknya yang berada di celah dua bukit, membuat Curug Barong tampak eksotis. Oki dan Dhiyo pun tak dapat menahan diri untuk berenang dan merasakan sejuknya suasana surga tersembunyi yang letaknya 51 Kilometer dari Kota Pemalang ini.
Keindahan Curug Barong memang layak dinikmati dan bagi para pelancong dari luar kota, dan meskipun letkanya di tengah hutan, ternyata tersedia fasilitas menginap dengan keamanan yang terjaga bertarif antara Rp300.000 hingga Rp700.000 per malam.
Puas dengan keindahan Curug Barong, Oki dan Dhiyo kemudian bergerak ke Desa Mandiraja, Kecamatan Moga. Mereka kembali disuguhkan keindahan alam air terjun yaitu Curug Sidok. Air terjun yang berjarak sekitar 45 Kilometer dari Kota Pemalang ini, memang tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 8 Meter.
Namun air disini terlihat sangat jernih hingga kita dapat melihat dasar sungai secara jelas.
Oki dan Dhiyo pun tak dapat menahan diri untuk berenang dan mencoba cliff jump atau loncat dari sisi tebing meski tidak terlalu tinggi. Kedua host tampak puas dengan sederet keindahan alam yang mereka temukan kali ini. Apalagi, keduanya juga sempat mencicipi makanan khas yaitu Tahu, Tempe dengan sambal indel, usai berbasah-basah ria di lokasi air terjun.
Masih ada hal menarik, Oki dan Dhiyo kemudian melanjutkan perjalanan ke arah pesisir pantai, tepatnya ke kawasan hutan mangrove di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami. Mereka sempat melewati Sungai Comal, sungai terbesar di Kabupaten Pemalang yang airnya berasal dari Gunung Slamet dan bermuara di Laut Jawa. Jaraknya yang tidak jauh dari pusat Kota Pemalang, membuat waktu tempuh tidak terlalu lama untuk tiba di hutan bakau yang memiliki luas total sekitar 2.350 hektare.
Di hutan bakau ini, Oki dan Dhiyo berniat menangkap kepiting untuk menjadi santap malam. Namun, belum lama tiba di lokasi, kedua host dikejutkan kehadiran sejumlah ular air di bawah jalan setapak kayu. Setelah sempat diamati, ternyata kawanan ular tersebut adalah jenis ular air bakau atau ular bakau perut putih, dengan nama latin Fordonia Leucobalia.
Ular jenis ini memang hidup dan bertahan di perairan pantai, dengan memakan kepiting atau yang sejenis, sehingga kerap disebut dengan nama Crab-eating water snake.
Sempat terkejut setelah menemukan ular, Oki dan Dhiyo pun lebih waspada saat mencafri kepiting agar habitat ular air itu tak terganggu. Setelah beberapa saat mencari, kedua host akhirnya berhasil mendapatkan kepiting cangkang lunak atau lemburi dan kepiting bakau. Puas mendapatkan hasil, Oki dan Dhiyo kemudian pulang dan memasak kepiting yang mereka dapat untuk dijadikan santap malam.
Pengalaman Oki dan Dhiyo menjelajah wahana tirta di Pemalang, Jawa Tengah, dapat anda saksikan dalam program Travel Addict, Minggu 29 November 2020 pukul 09.30 WIB hanya di GTV pilihan terbaik keluarga Indonesia. Travel Addict, tanpa batas.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait