Perekam video berada di dalam mobil di belakang motor tersebut. Perekam video terheran-heran dengan benda panjang terbungkus kain jarit di atas beronjong sepeda motor tersebut.
“Iku wong opo udu sih? Astaga! Iki uwong deh ketoke. (Itu orang atau bukan sih? Astaga! Itu orang deh kayaknya),” kata orang yang merekam kejadian itu.
Diketahui, Ginem meninggal dunia di rumah anak perempuannya yang beralamat Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono. Sutejo kemudian membawa jenazah ibu kandungnya itu menggunakan sepeda motor dengan beronjong di bagian belakang melintasi jalanan Boyolali dari Banyudono ke Simo.
“Jadi orang yang membawa jenazah itu ada gangguan jiwa. Jenazah itu mau dimakamkan sendiri oleh anaknya. Karena warga curiga kemudian ditolong, disucikan, dan dimakamkan,” kata Kasat Reskrim Polres Boyolali Iptu Ahmad Masdar Tohari, Kamis (29/10/2020).
Ahmad mengatakan jenazah itu diangkut menggunakan sepeda motor dari Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, ke Dukuh Selorejo, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo. Kejadian itu diketahui antara pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, Kamis.
Oleh Sutejo, jenazah itu hendak langsung dia makamkan di permakaman Sucen, Kedunglengkong. Saat itu, jenazah belum disucikan, bahkan masih memakai pakaian lengkap.
Warga yang melihat kemudian menyarankan agar Sutejo membawa jenazah ibunya itu ke rumah duka dulu untuk dimandikan. Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, jenazah dimakamkan di permakaman Sucen Timur.
Artikel ini telah tayang di Solopos.com dengan judul "Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibunya Pakai Motor Dari Banyudono Ke Simo, Apa Motifnya?"
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait